Kesehatan mental merupakan salah satu segi komponen dimana seseorang akan mengalami kejadian ini disaat mereka sedang dalam keadaan down, ataupun sedang memikirkan sesuatu yang membuat dirinya menjadi melamun atau bengong. Keadaan ini membuat banyak orang-orang menjadi stress akan dirinya yang sedang terjatuh pikirannya.Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan atau tanda-tanda dari kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karenanya seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya.ah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.1Retardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual dan fungsi adaptif.2 Retardasi mental dapat terjadi pada masa tua atau pun sedang despresi.
Masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat apakah pengaruh ideologi, ekonomi, sosial, politik, maupun budaya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhui perilaku indivudu. Saat ini pengaruh modernisasi ,globalisasi, dan kemajuan dalam bidang IPTEK mengakibatkan perubahan sosial yang cepat, sehingga kehidupan dimasyarakat semakin rumit dan sulit. kehidupan modern di kota-kota besar bersifat individualistis, materialistis, kontak sosial longgar, hubungan keluarga rapuh menyebabkan masyarakat yang atomis tanpa ikatan batin
Definisi dari kesehatan mental menurut Yustinus Semiun (Kesehatan Mental 1;2006) adalah terhindarnya inidividu dari sintom-sintom neurotis dan psikosis. Hal ini didukung oleh para ahli psikiater. Namun menurut ahli psikologi sendiri yang dimaksud kesehatan mental adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan diri sendiri dengan orang lain dan dengan masyarakat dimana ia hidup. Menurut definisi tersebut orang yang dapat menguasai segala faktor dalam hidupnya sehingga ia dapat mengatasi masalah akibat dari tekanan-tekanan perasaan dan hal-hal yang menyebabkan frustasi.
Karakteristik penderita gangguan mental di kota besar disebabkan oleh kebingungan, rendah diri (minder), penolakan masyatakat, dan merasa terancam bahaya sehingga timbul rasa tidak kenal, terisolasi, cemas, dan takut, perasaan dikejar-kejar. akibatnya timbul disorganisasi, disosiasi, disintegrasi.
Praktik sex bebas merupakan hal yang tabu di masyarakat. Akibatnya banyak orang yang melangkah atau mencari jalan keluar agar tidak di ketahui aibnya bahwa dia hamil. Praktik sex juga memprihatinkan, tetapi juga berbahaya pada bayi yang dilahirkan oleh sang ibu. Dan sayangnya, hal itu tak di sadari oleh si pelaku itu sendiri.
Kasus ini penah di temui saat masih praktik lapangan sebagai mahasiswa keperawatan jenjang S1. Dan saat itu, ketika sedang praktik lapangan di sebuah kebidanan rumah sakit, remaja putri yang masih berstatus sekolah menengah perguruan atau SMP datang untuk mengeluh karena mengalami pendarahan setelah terjatuh.
Dokter pun memeriksa dengan rasa ragu karena agak aneh jika pendarahan vagina tersebut terus menerus mengeluarkan darah yang disebabkan oleh jatuh. Dan akhirnya dokter pun merujuk wanita belia ini untuk di periksa ke kamar bersalin.
Sesampainya di kamar bersalin dokter pun menyarankan agar si pasien mengumpulkan air seninya apakah mengandung hCG atau tidak, akan tetapi pasien menolak. Dokter pun mencurigai wanita yang masih duduk di bangku sekolah ini.
Dokter pun akhirnya mendesak wanita ini untuk mengeluarkan air seninya agar tahu bawasannya apakah pendarahan ini akibat terjatuh atau tidak. Akhirnya wanita ini menceritakan yang sebenarnya dan di jelaskan hasil pemeriksaannya. Dan mengaku bahwa dirinya memang telah hamil dan sudah mengeluarkan bayi, remaja putri ini mengalami pendarahan hebat yang tak kunjung berhenti.
Sungguh ironis kasus ini, banyaknya contoh-contoh kasus diatas yang membuat jatuhnya kesehatan mental pada orang-orang yang melakukan sexs bebas dengan motif mencari kesenangan, akan tetapi jikalau sudah hamil cenderung para remaja ini mencari jalan keluar untuk menutup aibnya. Namun jalan keluar yang mereka tempuh mayoritasnya membunuh bayinya atau persalinan yang biasa di gugurkan janin.
Akibatnya jika gagal dalam melakukan praktik ini dampak yang di alami remaja-remaja ini dapat merusak kesehatan mental meraka, karena sudah melakukan kesalahan besar untuk menggugurkan bayinya. bahkan ada yang menjadi gila setelah menggugurkan bayi tersebut,
Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan bagi kalangan remaja. Dan prilaku remaja memberi banyak kompleks bagi remaja putri, baik dari segi kesehatan maupun dari segi psikologinya. Mereka seharunsnya di bekali dengan pengertian sexs yang memadai disertai resiko dan dampak yang akan mereka tanggung jika terlibat dalam prilaku sexs bebas.
Daftar Pustaka :
Psikologi keperawatan. Drs.Sunaryo. M.Kes.2002. Jakarta
Kesehatan Mental 1; Yustinus Semiun.2006. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar