Jumat, 25 Maret 2011

Dampak Post Traumatic Stress Disorder:


Tsunami di jepang:
Bencana terkadang menghampiri setiap detik, setiap menit dan setiap jam. Bahkan kita tidak tahu kapan bencana tersebut terjadi pada diri kita. Begitu juga dengan tsunami di jepang yang menyebabkan kerugian hingga kematian jiwa manusia. Tsunami adalah gelombang transien yang disebabkan oleh gempa tektonik ataupu oleh letusan gunung berapi dasar laut. Tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti gelombang pelabuhan (karena sering menyerang pelabuhan dan pesisir pantai Jepang) Nama lain yang sering digunakan untuk Tsunami adalah gelombang pasang (Tidal Waves).
Nama ini Kurang sesuai untuk digunakan pada gelombang transien karena pasang selalu diasosiasikan dengan terminologi gelombang panjang akibat gaya tarik benda angkasa.Tsunami mempunyai periode berkisar antara 10 menit sampai dengan satu jam. Tsunami adalah gelombang dispersive, bila pusat gempa dekat dengan lokasi maka periodenya lebih kecil, sebaliknya untuk yang jaraknya lebih jauh.
Bila penyebab Tsunami adalah letusan gunung berapi, maka gangguan terjadi pada permukaan, bila penyebabnya terjadi karena gempa tektonik maka gangguanya terjadi pada dasar laut. Di Indonesia Tsunami sering terjadi dikawasan timur Indonesia, Misalnya di Flores (1992) dan Biak (1995) yan menelan banyak korban jiwa. sedangkan di kawasan barat terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur (1994) dan disulawesi tengah awal 1996. terakhir terjadi di Aceh beberapa tahun yang lalu yang menelan korban ratusan ribu orang.
Dampak Post Traumatic Stress Disorder:
Banyak dampak- dampak negative akibat tsunami yang melanda jepang yang beribu kota Tokyo tersebut. Terutama psikologisnya pada masyarakat yang berhadapan langsung dengan maut berbahaya itu. Apa lagi dengan anak-anak yang telah di tinggalkan orang tuanya karena terkena musibah tersebut. Dampak Post traumatic stress disorder  juga di alami oleh masyarakat sekitar dan reaksi medaltif yang berkelanjutan pada pengalamannya, ini bisa juga di sebut dengan factor EMPIRIS. Trumatik dampak tsunami ini juga tak akan hilang dalam pikiran atau jiwa pada kehidupan yang akan di jalani masyarakat jepang, karena mangancam mereka sangat sok pada kejadian ini. Mereka tidak menyangka kota kesayangan nya akan di landa bencana besar ini. Dan di tambah lagi dengan keluarga korban yang tidak tahu dimana letaknya, apakah sudah mati tertimpa reruntuhan tersebut, suatu kebanggaan juga buat mereka yang menemukan keluarganya, meski rumahnya hancur berkeping2, namun mereka mengurangi dampak stress tersebut karena dalam hati masyarakat tersebut adalah “biar aja rumah ku hancur layaknya layangan yang tersobek-sobek air hujan akan tetapi aku bersyukur karna aku bisa menemukan keluarga ku”. Meski traumanya ga ilang ini suatu tambak bencana tsunami yang sangat luar biasa bagi masyarakat jepang, kurang lebih 24 juta jiwa melayang.



Tidak di ketahui apakah gangguan psikologis mereka akan hilang. Biasanya ganguan ini kemungkinan berlangsung berbulan-bulan,bertahun-tahun bahkan bisa sampai seumur hidup.Bagi yang terkena PTSD ini bisanya dia tidak mampu kembali ke fungsinya semula dan terus di cekam oleh pengalaman-pengalaman buruk yang telah individu tersebut dapati.
Mungkin ini gejala-gejala yang akan di alami masyarakat pada ganguan PTSD :

1.Individu selalu mengingat atau terbayang dalam benaknya bahwa kejadian yang mereka alami akan terjadi lagi kepadanya.
2.Tubuh akan sesak nafas atau keluar keringat sengat teringat kejadian itu.
3.Terlalu waspada dalam segala hal.
4.Bisa menyebakan phobia terhadapa sesuatu.
5.Bila ada stimulus-stimulus tertentu yang individu dapati, maka ia akan mudah teringat lagi.
6.Muncul ganguan otonomik dan kelainan tingkah laku.

Dari gejala-gejala yang di alami masyarakat tersebut,pastinya kita ingin bagaimana kah cara mereka kembali ke normal lagi,setidaknya mensuport mereka kembali ke semula dan melupakan kejadian yang mereka alami.yaitu dengan terapi :

1.Terapi Medis, yaitu dengan memberikan obat penenang atau obat anti depresann yang dapat membantu ganguan-ganguan kecemasan lainnya.
2.Terapi Kognitif, yaitu dengan cara koban yang terkena musibah itu bercerita agar dapat membantu melupakan masalah yang dia hadapi.
3.Terapi Behavior, yaitu dengan dengan memasukan pengandaian mental dari peristiwa yang memicu traumatic dan disandingkan dengan terapi relaksasi.
4.Terapi Psikodinamik,yaitu dengan membawa korban yang terkena musibah itu kepada suasana lingkungan yang mendukung.
5.Hypnotherapy, yaitu dengan membawa tubuh dalam kondisi rileks total atau focus total dengan keadaan kesadaran pikiran meningkat lebih tinggi daripada biasanya. Bisanya para ahli hipnoterapis ini sangat di butuhkan sekali pada keadaan ini.

REFENSI:
berita.liputan6.com/.../Kospi_Ditutup_Melemah_Dampak_Tekanan_Pada_jepang
berita warta kota harian.
Berita warta kota sindo (seputar Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar