Senin, 14 Maret 2011

KEPRIBADIAN MENURUT ROGERS, MASLOW DAN FROM

menurut Rogers        
Menurut Rogers kepribadian sehat adalah alkulturasi diri jadi manusia yang sadar dan rasiaona tidak lagi di control oleh peristiwa seperti pada masa kanak kanak.
Rogers membenarkan, bahwa pribadi cenderung untuk memotivasikan pengalamannya dengan dunia yang sebenarnya.Kenyataan ini memberikan pengetahuan yang dapat di sangkutkan pada dunia agar dia dapat bertingkah laku secara realities. Dan Rogers lebih melihat pada masa sekarang dan masa lampau akan mempengaruhi kehidupan nya pada masa sekarang yang akan pengaruhi pada kepribadiannya. Namun dia tetap focus pada yang terjadi sekarang atau yang lagi di kerjakannya. Rogers pun mengerjakan suatu kepribadian ini dengan cara menyimpang dari ilmu phenomenology murni. Menurutnya apa yang di alami manusia  atau yang sedang dipikirkan merukan suatu ciri yang di sebut hipotesis.
Self merupakan bagian medan phenomenal yang terdiferensikan dan terdiri dari pola pola pangamatan dan pelihatan sadar antar I and ME. Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Organism adalah keseluruhan individu, pengalaman yang mempengaruhi kehidupan masing-masing manusia. Organism cenderung mempunyai dorongan dasar yaitu mempertahankan dan mengaktualisasikan dan mengembangkan diri.
Bagaimana cara manusia agar dapat membiasakan dirinya supaya bisa terstimuliuskan oleh sifat-sifat yang cenderung realitas.
*Lima ciri orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being)*:
Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.
Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.


Sedangkan menurut Maslow        
Abraham Harold Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Dia anak pertama dari tujuh bersaudara. Kedua orangtuanya adalah penganut yahudi tidak berpendidikan yang berimigrasi dari Rusia. Karena sangat berharap anak-anaknya berhasil di dunia baru, kedua orang tuanya memaksa Maslow dan saudara-saudaranya belajar keras agar meraih keberhasilan di bidang akademik. Tidak heran jika semasa kanak-kanak dan remaja, Maslow menjadi anak penyendiri dan menghabiskan hari-harinya dengan buku.
Maslow mendapat kedudukan dari departemen psikologi di Branders dari 1951 sampai 1969. disitu dia bertemu Kurt Goldstein, yang memberi ide atau pikiran tentang aktualisasi diri dalam bukunya yang terkenal, The Organism (1934). Disini juga dia memulai mengenalkan psikologi humanistik – sesuatu yang besar yang lebih penting untuk dia daripada teori yang dibuatnya.
Maslow mengembangkan gagasan ini lebih lanjut dan dikenal dengan sebutan hirearki kebutuhan:
Kebutuhan fisiologis. Ini termasuk kebutuhan akan oksigen, air, protein, garam, gula, kalsium, dan lainnya seperti mineral dan vitamin. Ini juga, termasuk kebutuhan untuk menjaga PH agar seimbang dan suhu yang sesuai. Dan juga, ada kebutuhan untuk aktif, istirahat, tidur, untuk melepaskan diri dari yang tidak dibutuhkan ( CO2, keringat, air kencing, dan kotoran ), untuk menjaga agar tidak sakit dan untuk memenuhi seks.
Kebutuhan rasa aman. Kalau kebutuhan fisiologis sudah diperhatikan, barulah lapisan kebutuhan kedua ini muncul. Anda akan semakin ingin menemukan situasi dan kondisi yang aman, stabil dan terlindung. Anda perlahan – lahan akan menginginkan struktur dan tatanan. Sebaliknya, jika kebutuhan lapisan kedua ini dilihat secara negatif, perhatian anda akan terfokus bukan pada persoalan lapar dan haus, tapi pada rasa takut dan kecemasan. Dikalangan orang-orang dewasa di amerika, kebutuhan ini akan terwujud dalam keinginan mereka yang sangat kuat untuk tinggal berdekatan dengan tetangga yang baik, pekerjaan yang aman, perencanaan masa pension yang matang, asuransi, dan lain sebagainya.
Kebutuhan cinta dan rindu (kebutuhan untuk dimiliki atau memiliki). Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi , kebutuhan lapisan ketiga pun muncul. Anda mulai merasa butuh teman, kekasih, anak dan bentuk hubungan berdasarkan perasaan Lainnya. Dilihat secara negative, anda akan semakin mencemaskan kesendirian dan kesepian. Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan ini dapat berbentuk keinginan untuk menikah, memiliki keluarga, menjadi bagian dari satu kelompok atau masyarakat.
Kebutuhan harga diri. Setelah itu kita akan mencari harga diri. Maslow mengatakan bahwa ada dua bentuk kebutuhan terhadap harga diri ini : bentuk yang lemah dan yang kuat. Bentuk yang lemah adalah kebutuhan kita untuk dihargai orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian, reputasi, apresiasi bahkan dominasi. Sementara yang kuat adalah kebutuhan kita untuk percaya diri, kompetensi, kesuksesan, independensi dan kebebasan. Bentuk kedua ini lebih kuat karena sekali didapat kita tidak melepaskannya, berbeda dengan kebutuhan kita akan penghargaan orang lain.
Bentuk negative dari kebutuhan akan harga diri ini adalah rendah diri dan kompleks inferioritas. Maslow mwmbenarkan Adler ketika mengatakan bahwa masala inlah yang menjadi dasar masalah-masalah psikologis. Di Negara-negara modern, sebagian besar orang hanya mementingkan kebutuhan fisiologis dan rasa aman. Sering orang tidak terlalu memedulikan kebutuhan mereka akan cinta dan kerinduan.
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengenal realita. Jadi manusia memiliki keinginan yang kuat untuk mengetahui, memahami buka saja tentang dirinya, tetapi juga diluar dirinya.
aktualisasi diri.Tingkat terakhir ini agak sedikit berbeda dengan empat tingkat sebelumnya. Maslow menyebut tingkat ini dengan istilah berbeda-beda: motivasi pertumbuhan (sebagai lawan dari motivasi devisit), kebutuhan-kebutuhan untuk ada (being-needs) atau B-Needs (sebagai lawan dari D-Needs). B-Needs adalah kebutuhan untuk aktualisasi-Diri. Kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri ini tidak memerlukan penyeimbangan atau homeostatis. Sekali diperoleh, dia akan terus dirasakan. Kebutuhan ini memang akan meningkat kalau kita “menyebarkannya”. Kebutuhan-kebutuhan ini mencakup hasrat untuk terus-menerus mewujudkan potensi-potensi diri, keinginan untuk “menjadi apa yang anda bisa”. Kebutuhan ini lebih merupakan persoalan menjadi yang sempurna, menjadi “Anda” yang sebenarnya. Oleh karena itulah kebutuhan ini disebut aktualisasi-diri.
Meta Kebutuhan dan Mega Patologi
Cara lain yang ditempuh Maslow untuk mengetahui apakah sesungguhnya aktualisasi-diri adalah dengan menyelidiki apa yang menjadi kebutuhan paling dasar (B-needs) orang-orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Kebutuhan-kebutuhan yang ingin mereka penuhi demi kebahagiaan adalah:Kebenaran, bukan kepalsuan.Kebaikan, bukan kejahatan .Keindahan, bukan sesuatu yang jelek atau vulgar.Kesatuan, kemenyeluruhan dan penghilangan oposisi biner, bukan pilihan-pilihan sekehendak hati.Kehidupan yang hidup, bukan kematian atau kehidupan bagai mesin.Keunikan, bukan keseragaman.Kesempurnaan dan kepastian, bukan hal yang asal-asalan, ketidakkonsistenan atau kebetulan.Penyelesaian, bukan keterbengkalaian.Keadilan dan keteraturan, bukan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.Kesederhanaan,
Teori kepribadian menurut fromm.
Pusatan perhatian menjadi unsure struktur dalam kehidupan manusia, yang akan pada akhirnya membentuk sebuah anggota sehingga anggota tersebut dapat di nilai pada masyarakat luas.
Manusia terlahir dengan keadaan terpisah dari alam dan dari semestanya, untuk mempersatukan nya dengan cara bagaimana mencintai seseorang atau mempersatukan dan menemukan keamanan kelarasan dalam social di masyarakat otoriter. Karena manusia memiliki pikiran yang mampu membuat dirinya menjadi lebih baik dari pada jiwa yang ada dalam batinnya. Perhatian untuk rasa tanggung jawab juga harus di miliki agar keseimbangan atau balance pada manusia menjadi berguna. Pada dasarnya manusia memiliki rasa kesedihan sehingga dalam kaitan nya manusia akan kurang menanggapi hal-hal, dan ini disebutkan oleh fromm dalam artian tidak sehat mental.
            Kebutuhan akan keberhubangan kebutuhan adalah  secara spesifik aktif dan produktif mencintai seseorang. Untuk menciptakannya kebutuhan ini akan memunculkan potensi-potensi batiniah yang di tentukan oleh dasar struktur dimana dia hidup dan kepribadiannya yang berkembang yang di berikan oleh masyarakat tertentu.
            Manusia setelah menemukan pengalamannya lewat sebuah sexsual, itu akan memberikan kepuasan puncak, karena pada dasarnya manusia hanya mencari kepuasan yang begitu sensual sehingga apabila merasakan pengalamannya lewat sebuah sexsual maka kepuasannya sudah terpenuhi. Dengan ini manusia terpengaruh pada dunia luar atau merasa sungguh kehilangan jika ditinggal mati atau pergi.
            Apabila berwatak produktif untuk memberikan potensi yang begitu tinggi itu akan justru memberikan kekuatan batin dan kekayaan yang membuatnya merasa bahagia. Dan orang kaya bukan lah orang yang banyak memegang harta

Daftar Pustaka :

Alwisol. (2005) Psikologi Kepribadian. Malang : Penerbit Universitas Muhammadyah Malang.
Boeree, CG. (1997) .Personality Theories :Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. (Alih bahasa: Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta : Primasophie.

Koeswara, E. (1991) Teori-teori Kepribadian. Bandung Eresco.

Semiun, Yustinus. (2006) Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Fromm. Yogyakarta: Kanisius.

Sumadi Suryabrata. (2005) Psikologi Kepribadian bab I. Jakarta : CV Rajawali.

Allport,G,W,,personality a kepribaidian interprestasion.Henry holt and Co,New York,1937


Tidak ada komentar:

Posting Komentar